LANGKAH - LANGKAH INSTALASI WEB SERVER

                                               BAB I
                                     PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 

Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa dampak yang cukup signifikan dalam berbagai bidang, baik bidang pendidikan, pertanian, kesehatan, perdagangan dan bidang lainnya. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi serta semakin tingginya kebutuhan akan 
informasi mendorong setiap lembaga ataupun instansi memperbaiki sistem informasinya. Virtualisasi dalam dunia Teknologi Informasi (TI) sebagai cara menyederhanakan semua bagian infrastruktur teknologi informasi. Virtualisasi mengacu pada kemampuan menciptakan versi virtual atau abstrak dari sebuah perangkat fisik, seperti server, storage device, network, atau sistem operasi, yang kerangka kerjanya membagi sumber daya tersebut menjadi salah satu atau lebih lingkungan eksekusi. Atau dengan kata lain,  virtualisasi membagi sebuah server yang memungkinkan berbagai aplikasi berbagi sumber daya fisik, seperti CPU dan RAM, dan mengelola sumber daya tersebut agar setiap aplikasi memiliki alokasi yang seimbang. virtualisasi kini menjadi pilihan menarik bagi dunia usaha dan organisasi. Selain menghemat biaya juga menghemat energi, karenavirtual atau abstrak dari sebuah perangkat fisik, seperti server, storage device, network, atau sistem operasi, yang kerangka kerjanya membagi sumber daya tersebut
menjadi salah satu atau lebih lingkungan eksekusi. Atau dengan kata lain, virtualisasi membagi sebuah server yang memungkinkan berbagai aplikasi berbagi sumber daya fisik, seperti CPU dan RAM, dan mengelola sumber
daya tersebut agar setiap aplikasi memiliki alokasi yang seimbang. virtualisasi kini menjadi pilihan menarik bagi dunia usaha dan organisasi. Selain menghemat biaya juga menghemat energi, karena merupakan cara tepat untuk memangkas biaya server. Jika sebelumnya satu mesin server khusus untuk web server, database, file server, aplikasi server,
web server. Dengan virtualisasi, semua fungsi tersebut dapat dijadikan dalam satu mesin server dengan didalamnya terdapat beberapa mesin virtual. Banyak aplikasi yang digunakan untuk membuat sebuah web server,
antara lain apache, nginx, IIS dan lain – lain. Sebuah server diperlukan sebuah web server, karena web server berfungsi sebagai sarana untuk menyimpan dan menampilkan halaman website suatu perusahaan atau instansi yang diakses
oleh client dengan menggunakan web browser. Dari berbagai aplikasi web server yang disebutkan di atas memiliki
kelemahan dan keunggulan masing – masing. Dengan masalah di atas maka penulis akan meneliti kecepatan akses antara web server apache dengan web server nginx dalam mesin virtual.


B. TUJUAN

1. Siswa mampu untuk memahami konsep mengenai web server

2. Siswa mampu untuk melakukan instalasi, konfigurasi dan juga uji coba menggunakan dan CMS wordpress


                                              BAB 2
                                       PEMBAHASAN


A. Pengertian Web Server

Web server adalah sebuah software (perangkat lunak) yang memberikan layanan berupa data. Berfungsi untuk menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien atau kita kenal dengan web browser (Chrome, Firefox). Selanjutnya ia akan mengirimkan respon atas permintaan tersebut kepada client dalam bentuk halaman web.

B. Fungsi Web Server
  • Membersihkan berbagai cache yang terdapat pada penyimpanan serta semua dokumen yang tidak terpakai lagi.
  • Melakukan pemeriksaan terhadap sistem security yang berasal dari permintaan HTTP berdasarkan request klien atau web browser.
  • Menyediakan data berdasarkan request atau permintaan yang masuk agar dapat menjamin keamanan sistem yang berjalan dengan lancar.
C. Jenis - jenis Web Server

1. Web Server Apache

        Web server yang populer dan paling banyak digunakan kebanyakan orang, yaitu jenis Apache. Pada awalnya Apache didesain guna mendukung penuh sistem operasi UNIX. Selain cukup mudah dalam implementasinya, Apache juga memiliki beberapa program pendukung sehingga memberinkan layanan yang lengkap, seperti PHP, SSI dan kontrol akses. 

2. Web Server Nginx

Salah satu pesaing unggul Apache yaitu Nginx. Nginx dikenal mampu melayani segala macam permintaan, seperti request pada dengan tingkat kepadatan lalu lintas atau traffic yang sangat padat. Nginx memang lebih unggul dari segi kualitas, kecepatan, dan dalam hal performanya.

Nginx memiliki banyak kelebihan dalam hal fitur, di antaranya URL rewriting, virtual host, file serving, reverse proxying, access control, dan masih banyak lagi.

3. Web Server IIS

Web server IIS (Internet Information Services) adalah web server yang bekerja pada jenis protokol seperti DNS, TCP/IP, atau beragam software lainnya yang berguna untuk merangkai sebuah situs.

4. Web Server Lighttpd

Programmer asal Jerman telah menciptakan web server berbasis open source guna mendukung sistem Linux dan Unix. Bila dilihat dari segi keunggulan, web server yang satu ini memiliki beberapa keunggulan berdasarkan fitur tambahan yang tersedia. Seperti FastCGi, Output-Compression, FastCGi, dan URL Writing. Jika kamu menggunakan web server Lighttpd, kamu akan merasakan performa yang lebih cepat dan efektif.

D. Cara Kerja Web Server

Ketika Anda membuka suatu situs melalui browser, setidaknya ada empat tahapan hingga halaman web tersebut ditampilkan:

1. Anda menuliskan nama domain di kolom URL browser Anda. Browser lalu mendapatkan IP address domain tersebut dengan mencarinya di cache atau memintanya ke DNS server.
2. Browser kemudian terhubung ke web server dan mengirimkan request file web (yang diminta clients) melalui protokol HTTP.
3. Web server menerima request tersebut dan meresponnya dengan mengirimkan file web yang diminta melalui protokol HTTP. Namun jika file tersebut tidak tersedia, web server akan merespon dengan kode error 404. 
4. Browser menerima file atau kode error dari web server dan menampilkannya kepada clients.


E. Langkah - langkah Instalasi Web Server Apache

1. User dapat mencari dan membuka menu terminal yang ada pada bagian activities terlebih dahulu

2. Selanjutnya user dapat melakukan instalasi Apache dengan memberikan  perintah “~ sudo apt install apache2”. Lalu pengguna akan diminta untuk memasukkan password dari akun pengguna pada virtual box Ubuntu
3. User dapat menunggu proses instalasi selesai
4. Pengguna dapat melakukan pengecekan mengenai status instalasi dari Apache tersebut, yaitu dengan perintah “sudo systemctl status apache2”

5. Dapat terlihat bahwa Apache telah aktif yang artinya Apache telah berhasil terinstal dengan baik
6. Setelah itu pengguna dapat menekan ctrl + c

7. Selanjutnya ialah pengecekan hostname dengan menggunakan perintah “hostname - I”. 10.0.2.15 merupakan alamat yang akan digunakan untuk melakukan akses webserver

8. Pengguna dapat melakukan percobaan dengan memasukkan alamat hostname pada firefox.
9. Bagian ini merupakan tampilan tetap dari Apache yang sedang dijalankan dan merupakan tanda bahwa Apache telah berhasil diinstal dan dapat digunakan oleh pengguna. 
10. Setelah itu kepemilikan folder dapat diubah, yaitu dengan cara File ➝ Other Location ➝ Computer ➝ Var ➝ www ➝ html.
11. Dapat terlihat bahwa user tidak memiliki akses untuk melakukan perubahan dikarenakan kepemilikannya masih milik root. Agar user dapat melakukan perubahan, maka akses kepemilikannya dapat diubah terlebih dahulu.
12. Untuk mengubahnya pengguna dapat menambahkan perintah “sudo chown -R www-data:www-data /var/www/html” pada terminal
13. Selanjutnya dapat menambahkan lagi perintah “sudo chmod -R g+rw/var/www/html” untuk memberikan izin pengaksesan folder html. Lalu username pengguna juga ditambahkan dengan perintah “sudo usermod -a -G www-data (nama username) 
14. Untuk mengetahui apakah user dapat melakukan perubahan pada folder html atau tidak, komputer harus di-restart terlebih dahulu.

15. Setelah itu user dapat mengecek kembali apakah folder tersebut telah bisa diakses secara bebas atau belum
16. Langkah selanjutnya ialah menambahkan rule untuk Apache pada firewall agar dapat diakses oleh jaringan. Perintah yang digunakan ialah “sudo ufwallow ‘Apache’ ”. Setelah itu pengguna akan diminta untuk memasukkan
password. Rules akan terupdate


17. Untuk melakukan pengecekan status Firewall menggunakan perintah “sudo ufw status”. Karena firewall-nya masih belum aktif, pengguna dapat memberikan perintah “sudo ufw enable” untuk melakukan pengaktifannya.
18. Dilakukan pengecekan sekali lagi mengenai statusnya.
19. Dapat terlihat bahwa Apache telah diaktifkan dan dapat digunakan



                                                BAB 3
                                             PENUTUP

A. Kesimpulan

Webserver merupakan software yang digunakan untuk memberikan layanan berupa data yang memiliki fungsi sebagai penerima permintaan HTTP/HTTPS dari klien (Chrome, FireFox) yang dilanjutkan dengan pengiriman respons mengenai permintaan tersebut yang berbentuk web.
Content Management System (CMS) merupakan sebuah sistem perangkat lunak yang berfungsi sebagai pengatur dan pembuat beragam konten pada website. Dengan CMS pengguna dapat melakukan pengembangan sebuah situs
tanpa perlu menjadi seorang ahli bahasa pemrograman.

B. Referensi

https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-surakarta/sistem-digital/laporan-instalasi-webserver/27149539
























Komentar

Postingan populer dari blog ini

𝙱𝙸𝙾𝙶𝚁𝙰𝙵𝙸 𝙳𝙸𝚁𝙸 𝚂𝙴𝙽𝙳𝙸𝚁𝙸